10. Materi Adad / bilangan dalam bahasa arab

Ok, to the point aja ya sahabat.. Kali ini kita akan membahas materi bahasa arab yang cukup populer,, hehe, yaitu materi adad atau bilangan.


عَدَد


Berikut angka 1-10 dalam bahasa arab.
1.Waahidun / ١ - وَاحِدُ
2. Itsnaani / ٢- اِثنَانِ
3. Tsalaasatun / ٣- ثَلَاثَةُ
4. Arba’atun / ٤- اَربَعَةُ
5. Khamsatun / ٥- خَمسَةُ
6. Sittatun / ٦- سِتَّةُ
7. Sab’atun / ٧- سَبعَةُ
8. Tsamaaniyyatun / ٨- ثَمَانِيَّةُ
9. Tis ‘atun / ٩- تِسعَةُ
10. ‘Asyaratun / ١٠- عَشَرَةُ

Nah, yang menjadi pertanyaaanya, bagaimana cara menggabungkannya dengan isim? Caontohnya sebuah buku, dua buku, lima buku? Jadi jka ingin menggabungkan dengan isim,ada beberapa kaidah/ketentuan yang harus dikenali.

1. Untuk angka satu (tunggal) maka bendanya juga harus mufrad. Dan letak ‘adad setelah isim.
contoh:
- sebuah buku = kitaabun waahidun / كِتَبُ وَاحِدُ
- sebuah pintu = baabun waahidun / بَابُ وَاحِدُ
- sebuah meja = makatabun waahidun / مَكتَبُ وَاحِد

2. Untuk angka dua (mutsanna) maka bendanya juga harus dalam bentuk muannas. Dan letak ‘adad setelah isim juga.
contoh:
- dua buah buku = kitaabaani isnaani / كِتَبَانِ اثنَانِ
- dua buah pintu = baabaani isnaani / بَبَانِ اثنَانِ
- dua buah meja = maktabaani isnaani / مَكتَبَانِ اثنَانِ

3. Untuk angka 3-10 (plural) maka bendanya juga dalam bentuk jamak. Dan letak ‘adad sebelum isim.
contoh:
- tiga buah buku = tsalaasatu kutubin / ثَلَاثَةُ كُتُبِ
- lima buah meja = khomsatu makaatibin / خَمسَةُ مَكَاتِبِ
- sepuluh buah pintu = ‘asyrotu abwaabin / عَشرَةُ اَبوَابِ

Nah, sampai disini bias difahami kan… Kalau sudah mengerti kita melangkah lebih lanjut lagi…

Yaitu bagaimana jika bendanya muannas??
nah, jika benda muannas, maka ‘adadnya juga harus muannas. Nah untuk ‘adad muannas hamper serupa seperti ‘adad muzakkar, namun ada sedikit perubahan di akhirnya.

Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan dan hafalkan ‘adad muannas dibawah ini..
1.Waahidatun / ١ - وَاحِدَةُ
2. Itsnataani / ٢- اِثنَتَانِ
3. Tsalaasun / ٣- ثَلَاثُ
4. Arba’un / ٤- ربَعُ اَ
5. Khamsun / ٥- خَمسُ
6. Sittun / ٦- سِتُّ
7. Sab’un / ٧- سَبعُ
8. Tsamaaniyyun / ٨- ثَمَانِيُّ
9. Tis ‘un / ٩- تِسعُ
10. ‘Asyrun / ١٠- عَشرُ

Nah, kalau cara untuk menggabungkannya dengan isim tidak ada perbedaan dengan cara muzaakar, hanya saja disini ‘adad muannas dipasangkan dengan isim muannas.
contoh:
- sebuah sajadah = sajadatun waahidatun / سَجَدَةُ وَاحِدَةُ
- dua buah sajadah = sajadataani isnataani / سَجَدَتَانِ اثنَانِ
- enam buah sajadah = sittu sajaadaatin / سِتُّ سَجَدَاتِ

Nah, gimana?? Mudahkan!! Oh ia, perlu diperhatikan juga untuk baris akhirnya. Apakah tanwin atau tidak. Untuk tunggal, ‘adad berbaris tanwin (un). Namun untuk jamak, ‘adadnya tidak berbaris tanwin (un)

Lebih jauh lagi, bagaimana jika bendanya lebih dari sepuluh?? Maka perlu juga kita menghapalkannya, namun sebenarnya untuk angka selanjutnya tidak jauh berbeda dengan angka dasar.

11 = 1 + 10 > اَحَدَ عَشَر
(ahada 'asyaro)
12 = 2 + 10 > اِثنَا عَشَر
(isna 'asyaro)
13 = 3 + 10 > ثَلَاثة عَشَرَ
(tsalaatsata 'asyaro)
14 = 4 + 10 > اَربَعَةَ عَشَرَ
(arba'ata 'asyaro)
16 = 6 + 10 > سِتَّةَ عَشَرَ
(sittata 'asyaro)
18 = 8 + 10 > ثَمَانِيَّةُ عَشَرَ
(tsamaaniyyata 'asyaro)
19 = 9 + 10 > تِسعَةَ عَشَرَ
(tis'ata 'asyaro)
20 = عِشرُونَ ('isyruuna)
21 = 1 & 20 > وَاحِدُ وَ عِشرُونَ
(wahidun wa 'isyruuna)
22 = 2 & 20 > اِثنَانِ وَ عِشرُونَ
(isnaani wa 'isyruuna)
27 = 7 & 20 > سَبعَةُ وَ عِشرُونَ
(san'ata wa 'isyruuna)
30 = ثَلَاثُونَ (tsalaatsuuna)
38 = 8 & 30 > ثَمَانِيَّةُ وَ ثَلَاثُونَ
(tsamaaniyyatu wa tsalaatsuuna)
40 = اَربَعُونَ (arba'uuna)
50 = خَمسُونَ (khomsuuna)
60 = سِتُّونَ (sittuuna)
70 = سَبعُونَ (sab'uuna)
74 = 4 & 70 > اَربَعَةُ وَ سَبعُونَ
('arba'ata wa sab'uuna)
80 = ثَمَانُونَ (tsamaanuuna)
90 = تِسعُونَ (tis'uuna)

Jadi seperti itulah hitungan dalam bahasa arab, sebenarnya jika diperhatikan dan bias dipahami, maka hanyalah dibolak balik saja katanya. Perhatikan tanda diatas. "wa" dalam bahasa arab artinya adalah "dan".

Untuk meletakkan/menggabungkan dengan isim, maka ‘adad diatas sepuluh (11-n) ‘adad nya diletakkan sebelum isim, dan isimnya kembali kebentuk mufrad, namun berbaris fathataini (an).
contoh :
22 meja = isnani wa ‘isruuna maktaban / اِثنَانِ وَ عِشرُونَ مَكتَباَ
74 buku = arba’ata wa sab’uuna kitaban / اَربَعَةُ وَ سَبعُونَ كِتَبَا

Nah, yang diatas itu untuk muzakkar, sedangkan untuk muannas kita hanya perlu mengganti ‘adadnya yg satuan menjadi muannas. Dan khusus untuk puluhan “ ’asyara ” juga diganti dengan “ ‘asyrata “ sedangkan yang lainnya tetap.
contoh :
14 = 4 + 10 > اَربَعَ عشرَةَ
14 (arba' 'asyrota)
19 = 9 + 10 > تِسعَ عَشرَةَ
19 (tis'a 'asyrota)
45 = 5 & 40 > خَمسَ وَ اَربَعُونَ
45 (khomsa wa arba'uuna)
97 = 7 & 90 > سَبعَ وَ التِّسعُونَ
97 (sab'a watis'uuna)

Kalau untuk penggabungannya dengan isim, tidak ada perbedaan. Caranya sama seperti dengan muzakkar.
contoh :
14 sajadah = arba’a ‘asyrata sajadatan / اَربَعَ عشرَةَ سَجَدَةَ
97 perempuan = sab’a wa tis’uuna bintan / سَبعَ وَ تِسعُونَ بِنتاَ
Nb : Untuk ta marbuthoh (ة) tidak perlu menambahkan alif diakhirnya.

Nah, silahkan dicoba untuk membuat kalimat dengan menggunakan angka yang telah dipelajari atau membuat angka lain seperti 89, 84, 79, 26, dll.

Silahkan baca juga dan klik > Daftar Materi Belajar Bahasa Arab Lengkap dan Mudah lainnya. InsyaAllah akan mudah difahami dan bisa diamalkan. Jangan lupa juga share postingan ini ya...
Klik dan Baca juga Artikel Materi Bahasa Arab lainnya
Terimakasih karena telah membaca postingan berjudul : 10. Materi Adad / bilangan dalam bahasa arab. Semoga Bermanfaat :)

“Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)
Sebarkan Ilmu, Dapatkan Pahala, klik tombol dibawah ini ^_^
** Download Aplikasi Kamus Bahasa Arab Tematik Gratis **
Komentar via Facebook

12 Komentar via Blog

Trims Kak, bermanfaat bgt, sukses slalu ya Kak, :)

terimakasih banyak infonya, kebetulan ini keyboard saya gak bisa buat nulis arab, jadi bisa kopy paste. :)

@Radja bila keyboard ga ada arabic nya bisa gunakan online di http://www.lexilogos.com/keyboard/arabic.htm
semoga bermanfaat

Hanya dengan menghafal bisa menguasai materi ini nih,
btw, makasih infonya bang :)

Untuk ketentuan nomor 2.. "untuk angka dua (muannas)". Setahu saya bukan muannas tapi mutsanna..

Terimakasih atas koreksinya...
Artikel telah diperbaiki...

sebelumnya:
""Untuk angka dua (muannas) maka bendanya juga harus dalam bentuk muannas. ""

kesalahan penulisan telah diperbaiki menjadi:
""Untuk angka dua (mutsanna) maka bendanya juga harus dalam bentuk muannas.""

Jazakallah...

buwat masukan aja. kalau adadnya tasniyah maka cukup dengan tanda tatsniyah saja. tidak usah dikasih istnaani maupun itsnaini. kalau makhal rofak cukup alif nun di belakang. kalau makhal nasob cukuo ditambahkan ya' nun di belakang. contoh كتابان ، كتابين

Terimakasih masukannya...
Tapi pengulangan di postingan ini ditulis untuk memudahkan dalam pembelajaran...

Tlong klw untuk penulisan bahasa arab pada nama sekolah gmna? Contoh sekolah dasar negeri 12 limboto barat. Trims

Alhamdulillah sangat membantu.. syukran akh..

Back To Top