Well, di postingan kali ini admin akan menshare sebuah tulisan menarik yang InsyaAllah dapat menginspirasi kita sekaligus mengingatkan kita untuk merenungkan kembali tentang arti perjuangan seorang ibu. Postingan ini admin tulis dan kutip dari pesan dan kesimpulan notulen kang maman di acara indonesia lawak klub edisi 24 juni 2007. Check it out..
Peristiwa melahirkan seorang anak telah terjadi setiap hari sehingga banyak orang menganggapnya tidak lagi menjadi sebuah keistimewaan. Peristiwa tersebut kini hanya dianggap sebagai sebuah ritual biasa saja. Padahal, tahukah engkau bahwa jumlah angka kematian ibu melahirkan di indonesia masih sangat tinggi.
Survei demographic kesehatan indonesia di tahun 2012 menunjukkan bahwa angka kematian dari ibu melahirkan adalah 359 orang per 100000 kelahiran.
Angka tersebut meningkat jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2007 yang hanya mencapai 228 per 100000 angka kelahiran hidup dari ibu yang melahirkan. Hal tersebut adalah sebuah fakta miris yang semakin menguatkan kita bahwa pada sebuah proses melahirkan terdapat sebuah sosok mulia yang berjuang keras diantara hidup dan mati demi kehadiran si buah hati. Ibunda namanya...
Tidak hanya berhenti sampai disitu, ketika kelak anak yang dilahirkannya tersebut lapar dan dahaga, tangan ibu yang lembut menyuapi dan memberi minum.
Ketika sang buah jiwa riang gembira, tangan ibu yang tengadah sukur memeluk erat dan dengan deraian air mata bahagia
Ketika sang anak terisak, apalagi mengeluarkan tangis, tangan ibulah yang hangat sesegera mungkin mengusap airmata.
Bahkan disaat anak mandi, tangan ibu yang mengguyurkan air keseluruh tubuh membersihkan segala kotoran yang ada di seluruh tubuh sang buah hatinya.
Dan ketika anak tersebut diterpa masalah dan musibah, tangan ibulah yang langsung membelai mengusap punggung seraya berkata sabar anakku tersayang.
Namun ketika ibu sudah renta dan diterpa rasa lapar.
Terkadang kerap tiada tangan dari anaknya yang menyuapi.
Dengan tangan bergetar ibu suapkan sendiri makanan ke mulutnya dengan linangan air mata
Saat bunda didera sakit, dimana tangan anak yang ibunda harapkan dapat merawatnya dan menutupi tubuhnya dengan selimut kehangatan.
Tatkala ibu berpulang nyawa terbang kembali ke pemilikNya dan jenazahnya hendak dimandikan, dimana tangan anak yang ibunda harapkan untuk memandikan jenazahnya untuk yang terkahir kali.
Sama seperti saat ia memandikan anak saat ia waktu kecil
Sentuhan tangan ibu yang mengantarkan kita kedunia
Yang bisa membawa kita masuk kesurga
Acap kali kita lupa membalasnya meski ia tak pernah meminta
Teringat penggal puisi pendek rini utama
Lupa pada warna senja yang sebentar lagi turun
Suara ibu memanggilku hingga suara sesak berdahak
Alamat menghilang dalam pekat awan yang berserat
Secangkir air mata panas tumpah menyiram hatiku
Malam, kutanya dimana ibu...
Ayah berbisik sudah disorga sore tadi nak
Sebelum tiu terjadi, karena itu pasti terjadi
Sudahkah kamu menyapu ibumu malam ini
Sosok yang melahirkanmu atau mencium keningnya dan mendoakannya
Selamat malam ibu...
So, semoga bermanfaat ya sahabat,, silahkan di share....
Peristiwa melahirkan seorang anak telah terjadi setiap hari sehingga banyak orang menganggapnya tidak lagi menjadi sebuah keistimewaan. Peristiwa tersebut kini hanya dianggap sebagai sebuah ritual biasa saja. Padahal, tahukah engkau bahwa jumlah angka kematian ibu melahirkan di indonesia masih sangat tinggi.
Survei demographic kesehatan indonesia di tahun 2012 menunjukkan bahwa angka kematian dari ibu melahirkan adalah 359 orang per 100000 kelahiran.
Angka tersebut meningkat jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2007 yang hanya mencapai 228 per 100000 angka kelahiran hidup dari ibu yang melahirkan. Hal tersebut adalah sebuah fakta miris yang semakin menguatkan kita bahwa pada sebuah proses melahirkan terdapat sebuah sosok mulia yang berjuang keras diantara hidup dan mati demi kehadiran si buah hati. Ibunda namanya...
Tidak hanya berhenti sampai disitu, ketika kelak anak yang dilahirkannya tersebut lapar dan dahaga, tangan ibu yang lembut menyuapi dan memberi minum.
Ketika sang buah jiwa riang gembira, tangan ibu yang tengadah sukur memeluk erat dan dengan deraian air mata bahagia
Ketika sang anak terisak, apalagi mengeluarkan tangis, tangan ibulah yang hangat sesegera mungkin mengusap airmata.
Bahkan disaat anak mandi, tangan ibu yang mengguyurkan air keseluruh tubuh membersihkan segala kotoran yang ada di seluruh tubuh sang buah hatinya.
Dan ketika anak tersebut diterpa masalah dan musibah, tangan ibulah yang langsung membelai mengusap punggung seraya berkata sabar anakku tersayang.
Namun ketika ibu sudah renta dan diterpa rasa lapar.
Terkadang kerap tiada tangan dari anaknya yang menyuapi.
Dengan tangan bergetar ibu suapkan sendiri makanan ke mulutnya dengan linangan air mata
Saat bunda didera sakit, dimana tangan anak yang ibunda harapkan dapat merawatnya dan menutupi tubuhnya dengan selimut kehangatan.
Tatkala ibu berpulang nyawa terbang kembali ke pemilikNya dan jenazahnya hendak dimandikan, dimana tangan anak yang ibunda harapkan untuk memandikan jenazahnya untuk yang terkahir kali.
Sama seperti saat ia memandikan anak saat ia waktu kecil
Sentuhan tangan ibu yang mengantarkan kita kedunia
Yang bisa membawa kita masuk kesurga
Acap kali kita lupa membalasnya meski ia tak pernah meminta
Teringat penggal puisi pendek rini utama
Lupa pada warna senja yang sebentar lagi turun
Suara ibu memanggilku hingga suara sesak berdahak
Alamat menghilang dalam pekat awan yang berserat
Secangkir air mata panas tumpah menyiram hatiku
Malam, kutanya dimana ibu...
Ayah berbisik sudah disorga sore tadi nak
Sebelum tiu terjadi, karena itu pasti terjadi
Sudahkah kamu menyapu ibumu malam ini
Sosok yang melahirkanmu atau mencium keningnya dan mendoakannya
Selamat malam ibu...
So, semoga bermanfaat ya sahabat,, silahkan di share....
Terimakasih karena telah membaca postingan berjudul : Perjuangan seorang Ibu kepada anaknya. Semoga Bermanfaat :)
Komentar via Facebook
0 Komentar via Blog