Ok, Lebih jauh lagi bagaimana jika bendanya lebih dari sepuluh?? Maka perlu juga kita menghapalkannya, namun sebenarnya untuk angka selanjutnya tidak jauh berbeda dengan angka dasar.
ke 11 = 1 + 10 > الهَادِي عَشَر
(alhaadi 'asyaro)
ke 12 = 2 + 10 > الثَّانِي عَشَر
(assaani 'asyaro)
ke 13 = 3 + 10 > الثَّالِثُ عَشَرَ
(assaalis 'asyaro)
ke 14 = 4 + 10 > الرَّبِعُ عَشَرَ
(arrobi' 'asyaro)
ke 16 = 6 + 10 > السَادِسُ عَشَرَ
(Assadis 'asyaro)
ke 18 = 8 + 10 > الثَامِنُ عَشَرَ
(assaamin 'asaro)
ke 19 = 9 + 10 > التَاسِعُ عَشَرَ
(attaasi' 'asyaro)
ke 20 = العِشرُونَ
ke 21 = 1 & 20 > الهَادِي وَ العِشرُونَ
(alhaadi wal'isyruna)
ke 22 = 2 & 20 > الثَّانِي وَ العِشرُونَ
(assaanii wal'isyruna)
ke 27 = 7 & 20 > السَّابِعُ وَ العِشرُونَ
(assaabi' wal'isyruna)
ke 30 = الثَّلَاثُونَ
(assalaasuuna)
ke 38 = 8 & 30 > الثَامِنُ وَ ثَلَاثُونَ
(assaamin wasalaasuuna)
ke 40 = الاَربَعُونَ
(alarba'uuna)
ke 50 = الخَمسُونَ
(alkhomsuuna)
ke 60 = السِّتُّونَ
(assittuuna)
ke 70 = السَّبعُونَ
(assab'uuna)
ke 74 = 4 & 70 > الرَّبِعُ وَ السَّبعُونَ
(arroobi'u wassab'uuna)
ke 80 = الثَمَانُون
(assamaanuuna)
ke 90 = التِّسعُونَ
(attis'uuna)
So, begitulah hitungan dalam bahasa arab untuk masalah urutan, sebenarnya jika diperhatikan dan bisa dipahami, maka hanyalah dibolak balik saja katanya.
Untuk meletakkan/menggabungkan dengan isim, maka ‘adad diatas sepuluh (11-n) ‘adad nya diletakkan sebelum isim, dan isimnya kembali kebentuk mufrad, namun berbaris fathataini (an). Untuk puluhan (20, 30, 40, 50, n) maka sama seperti ‘adad biasa, namun ditambah dangan alif lam.
Untuk lebih lanjut, silahkan perhatikan contoh dibawah ini :
pelajaran ke 22 = darsu tsaamin wal'isyruuna / دَرسُ وَ الثَامِنُ العِشرُونَ
pelajaran ke 74 = darsu arrabi' wasab'uuna / دَرسُ الرَّبِعُ وَ السَّبعُونَ
Nah, yang diatas itu untuk muzakkar, sedangkan untuk muannas kita hanya perlu mengganti ‘adadnya yg satuan menjadi muannas. Dan khusus untuk puluhan “ ’asyara ” juga diganti dengan “ ‘asyrata “ sedangkan yang lainnya tetap.
Berikut ini contoh untuk isim muannas :
ke 14 = 4 + 10 > الرَّبِعَةُ عشرَةَ
ke 19 = 9 + 10 > التَاسِعَةُ عَشرَةَ
ke 45 = 5 & 40 > الخَامِسَةُ وَ الاَربَعُونَ
ke 97 = 7 & 90 > السَّابِعَةُ وَ التِّسعُونَ
Kalau untuk penggabungannya dengan isim, tidak ada perbedaan. Caranya sama seperti dengan muzakkar.
Perhatikan contoh berikut :
- kamar yang ke -14 = gurfatu rrabi’atu ‘asrata / غُرفَةُ الرَّبِعَةُ عشرَة
- kamar yang ke -97 = gurfaatu ssabi’atu wattis’iina / غُرفَةُ السَّابِعَةُ وَ التِّسعُونَ
So, demikian ya sahabat...
Jika ada yang ingin ditanyakan mengenai adad atau bilangan urutan dalam bahasa arab, silahkan ditinggalkan dikolom komentar atau silahkan hubungi admin... Sukron...
Terimakasih karena telah membaca postingan berjudul : 17. Bilangan urutan dalam bahasa arab bag III. Semoga Bermanfaat :)
Komentar via Facebook
0 Komentar via Blog